Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

BERMULA DARI ALAM MENUJU KONTEMPORER

Atik Rodiawati, S.Pd 17709251025 PPS Pendidikan Matematika 2017 Tulisan ini adalah refleksi dari perkuliahan Filsafat Ilmu pertemuan keempat pada tanggal 12 Oktober 2017 di ruang I.02.4.01.02 bersama Prof. Dr. Marsigit, M.A. Kali ini saya akan merefleksi mengenai time line Filsafat. Filsafat dimulai dari tahun 2000 sebelum Masehi yaitu zaman Socrates. Filsafat awal zaman pada zaman Yunani Kuno ialah Filsafat alam. Pada Filsafat alam, manusia masih terheran-heran dengan apa yang ada di luar dirinya. Mereka mempertanyakan komponen penyusun alam semesta ini, apakah dari air, tanah, api, angin atau gabungan keempat komponen tersebut. Setelah melalui tahap awal, manusia memasuki tahap metafisik-di balik fisik- yaitu apa yang terdapat di balik fisik yang ada. Pada tahap ini manusia mulai memandang Filsafat dalam obyek superserve dan obyek subserve . Obyek superserve ialah obyek langit dan obyek subserve ialah obyek bumi. Obyek langit bak thesis bertemu dengan bumi sebagai anti

TESIS, ANTI-TESIS, SINTESIS

Atik Rodiawati, S.Pd 17709251025 PPS Pendidikan Matematika 2017 Tulisan ini adalah refleksi dari perkuliahan Filsafat Ilmu pertemuan ketiga pada tanggal 5 Oktober 2017 di ruang I.02.4.01.02 bersama Prof. Dr. Marsigit, M.A. Pada perkuliahan kali ini sama seperti perkuliahan pertemuan kedua, Pak Marsigit memberikan dua puluh lima pertanyaan filsafat kepada mahasiswa.  Pertanyaan pertama yang diajukan dari Pak Marsigit ialah “Berapa umurmu?”. Jawabannya adalah ada tak terhingga jumlah umur. Saat SD umurku 6 tahun, saat SMP umurku 13 tahun, saat SMA umurku 17 tahun, saat ini umurku 25 tahun 9 bulan 20 hari 2 jam 1 menit 35 detik dan saat aku menuliskan tulisan ini maka jumlah umurku yang mampu untuk disebutkan ada empat. Bayangkan berapa banyak jumlah umurku dari aku lahir ke dunia sampai maenghadap sang Illahi nantinya, tak berhingga bukan. Pertanyaan kedua ialah “Umurmu darimana?”. Jawabannya adalah dari nol, sehingga umur manusia adalah dari nol hingga tak berhingga. Pertanya

RUANG DAN WAKTU

Atik Rodiawati, S.Pd 17709251025 PPS Pendidikan Matematika 2017 Tulisan ini adalah refleksi dari perkuliahan Filsafat Ilmu pertemuan kedua pada tanggal 28 September 2017 di ruang I.02.4.01.02 bersama Prof. Dr. Marsigit, M.A. Refleksi kali ini akan membahas tentang ruang dan waktu. Bapak Marsigit memberikan dua puluh lima pertanyaan filsafat. Pertanyaan pertama adalah “Ruangnya dimana?”. Jawabannya adalah kapan. Pertanyaan kedua adalah “Jam berapa?”. Jawabannya adalah dimana. Pertanyaan ketiga adalah “Anda itu apa?”. Jawabannya adalah hakekat. Pertanyaan keempat adalah “Anda itu siapa?”. Jawabannya adalah potensi. Pertanyaan kelima adalah “Anda darimana?”. Jawabannya adalah terpilih. Pertanyaan keenam adalah “Anda mau kemana?”. Jawabannya adalah memilih. Pertanyaan ketujuh adalah “Anda dimana?”. Jawabannya adalah di perbatasan. Pertanyaan kedelapan adalah “Anda dengan siapa?”. Jawabannya adalah dengan keputusan. Pertanyaan kesembilan adalah “Apa awalan Anda?”. Jawabannya ada

PERMASALAHAN KEHIDUPAN

Atik Rodiawati, S.Pd 17709251025 PPS Pendidikan Matematika 2017 Tulisan ini adalah refleksi dari perkuliahan Filsafat Ilmu pertemuan pertama pada tanggal 21 September 2017 di ruang I.02.4.01.02 bersama Prof. Dr. Marsigit, M.A. Pertemuan diawali dengan Pak Marsigit meminta masing-masing dari mahasiswa membuat daftar pertanyaan. Daftar pertanyaan tersebut berisi 5 pertanyaan tentang permasalahan kehidupan. Inilah lima daftar pertanyaan yang dijawab oleh Prof. Dr. Marsigit, M.A. Daftar pertanyaan pertama diberikan oleh Harry. Pertanyaan pertama diajukan oleh Harry yaitu “Bagaimana cara agar kita dapat fokus dalam menjalani hidup?”. Beginilah jawaban Pak Marsigit. Kita sesungguhnya juga membutuhkan tidak fokus karena fokus dan tidak fokus sama-sama bagian dari Filsafat. Fokus itu tersusun dari tidak fokus menuju ke sangat fokus. Misalnya, jika kita akan tidur maka kita tidak memerlukan fokus. Dan tentu saja fokus itu penting, contohnya mahasiswa membutuhkan fokus untuk dapat men